Berbicara mengenai
sejarah the viking, maka asosiasi kita akan tertuju pada negara Denmark.yaahhhh
negara itu memang banyak memiliki cerita-cerita sejarah yang telah mendunia.
Selain catatan sejarah the Viking, negara tersebut juga memberikan kontribusi
terhadap perkembangan karya sastra dunia. Sebut saja Hans Christian Andersen.
Ia adalah salah seorang penulis
cerita-cerita dongeng dunia yang berasal dari Denmark. Salah satu
karyanya yang paling terkenal adalah karya yang mengisahkan Puteri Duyung yang
dituangkan dalam bentuk cerita dongeng. Dan sampai sekarang cerita itu terus
menjadi bahan-bahan bacaan dongeng anak-anak di dunia. Sebagai wujud
penghargaan terhadap penulisnya maka toko dalam cerita tersebut diabadikan
dalam bentuk patung puteri duyung atau yang lebih dikenal dengan sebutan Little
Mermaid.
Keberadaan patung ini
juga, menjadi salah satu simbol/julukan negara Denmark. Jadi selain sebutan
negara The Viking, negara ini mungkin juga dapat dikatakan sebagai negaranya
The Little Mermaid. Karena
memang sejarah cerita tersebut berasal dari negara kecil ini.
Patung ini mengambarkan salah satu tokoh lainnya,
dalam cerita Little Mermaid. Patung ini terletak tepat di depan pintu masuk
taman little mermaid.
Negara Denmark berbentuk monarki konstitusi.
Itu loh yang salah satu ratunya, yang namanya cukup
terkenal karena ia bukan berasal dari kalangan bangsawan Denmark tapi orang
import dari Autaralia dan di Autralia ia juga berasal dari masyarakat
kebanyakan.....mujur bgt kan nasebnya.....ia menikah dengan pangeran Federik
putera mahkota dari kerajaan Denmark. Saat ini ia, suami ,anak-anaknya berasama
anggota kerajaan lainnya tinggal di istana yang cukup megah. Qastil tersebut
berada di pusat kota Denmark tidak jauh dari tempat wisata taman little mermaid.
Liat aj rumah mereka..walo memang gak segedek Buckingham Palace ............
Klo temen-temen masih
inget pelajaran geografi. Negara denmark merupakan negara yang berada di
daratan eropa. Negara ini memiliki empat musim...tapi pas saya disana kebetulan
negara itu sedang musim dingin jadi ga enak banget ....selama disana berasa di
dalam kulkas. Mayoritas penduduknya berasal dari skandinavia. Bahasa yang
mereka gunakan adalah bahasa asli Denmark. Tapi bukan mereka g bisa bahasa
inggris. Karena rata-rata penduduknya juga bisa berbicara bahasa
inggris....tapi, klo kita ajak berbahasa inggris....Penduduk Indonesia yang ada
disana relatif banyak juga klo gak salah dan klo g lupa ya....kemungikan ada
sekitar 500 orang. Sebagian besar dari mereka adalah orang-orang Indonesia yang
kebetulan menikah dengan warga negara disana ....g tahu dimana mereka pada
ketemunya. Sementara klo ditanya berapa jumlah orang indonesia yang menimba
ilmu/kuliah disana mungkin bisa di hitung dengan jari kerena memang Denmark
bukan negara tujuan untuk melanjutkan study dari warga negara asing....tapi
bukan ”tidak menutup” kemungkinan bagi teman-teman untuk mencoba ngaplay bwt
sekolah ke sono...karena satu hal menarik lainnnya adalah klo sekolah disana
gratis sampai universitas or beasiswa full asalkan kita bisa bahasa
denmark.......jd kuliahnya g pakek bahasa inggris. Dan hal yang bisa menjadi
pertimbangan lainnya ...adalah mengenai kenyamanan dan kerapian infrasturktu
dan kondisi kotanya. Selama di sana ge jarang melihat sampa-sampah bertebaran sekalipun
di tempat-tempat umum, jd benar-benar bersih.
Mengenai jenis
transportasi umum yang mereka gunakan adalah Subway, Bus kota dan Sepeda tapi
gak sama dengan Bus kota yang ada di Jakarta. Bus kota disana baru-baru dan
tidak begitu padat penumpangnya, begitu pula kerete bawah tanahnya. Sementara
alat trnasportasi sepeda ini punya ke khasan tersendiri karena bersepeda disana
ternyata ada peraturan tilangnya jadi klo orang asing bersepeda disana harus
terlebih dahulu mengetahui peraturan lalu linas bersepeda di sana karena klo
tidak bisa-bisa temen-temen kena tilang oleh polisi sana. Mengenai keamanan dan
kenyaman bersepeda di jalan besar disana gak usah khawatir dah karena
penggendara sepeda disana ada jalan khusunya jd gak bakal keserodok kendaraan
lain termasuk pejalan kaki......kira aj selama saya disana, saya punya
pengalaman manis bgt kerna sempat merasakan kenak tabrak oleh sepede tuh
bule...mana sepeda dan orangnya gede lagi. Tapi ternyata memang salah saya juga
karena penguana sepeda juga ada traffic
lightnya alias lampu lalu lantasnya. Jada kalo pejalan kaki mo
nyebrang di jalan pengguna sepeda kita
harus memperhatikan taraffic lightnya.
Nah kebetulan pas sebelum terjadi accident
itu ge memang gak merhatiin terffic
lightnya apa merah ,kuning atau ijo. Yah nyebrang yerodok gtu aj ..dan
memang sedang lagi apes ketabrak ama salah satu sepeda yang sedang lewat
brukkkkkkk......wuiiiihhhhh mayan dapat memar dikit di tangan. Perlu sepertinya
yang perlu kita tiru mengenai kesadaran masyarakat disana untuk lebih memilih
mengunakan sepeda sebagai alat transportasi dibanding kedaraan yang mengunakan
bahan bakar seperti mobil,
juga sekalin mengurangi
tingkat polusi udara di negara tersebut.
Hampir 40 % masyarakat
disana menggunakan alat transportasi sepeda. Dan menarik lainnya adalah bagi
pengguna transportasi sepeda disana disiapkan tempat parkir khusus untuk sepeda
dengan sistim pengamanan yang cukup baik.....tapi mungkin kondisi ini tidak
berbeda dengan negara-negara eropa lainnnya salah satunya Belanda, walo saya
belom pernah kesana, heee..heee
Hoiiiii dha kepanjangan
ceritanya ....okay lah mungkin ampe sini saja ya.... Cerita saya tentang
gambaran negara tersebut…….
Lanjuuuut ke cerita lainnya…..”DALAM RANGKA APA SAYA
KESANA EN APA YANG SAYA DAPATKAN SELAMA
DISANA”
Mungkin sesi ini yang
paling ingin saya share ke teman-teman pembaca.....Bagaimana, dan apa tujuan
saya kesana.....mungkin teman-teman juga ada yang pernah mengikuti pelatihan
singkat di kantor, hotel atau di kota lain, dan mungkin di negara lain, yang
pendanaannya full dari panitia penyelenggara. Nah mungkin teman semua juga bisa
menembak dalam rangka apa saya kesana....yupiiii saya berkesempatan untuk
menjadi peserta pelatihan HAM yang diadakan oleh sebuah institusi HAM nasional Denmark kalo dikitanya sama dengan Komnas
HAM. Lembaga inilah yang telah mengundang sekligus membiayai keberangkatan dan
akomodasi selama saya disana termasuk biaya untuk kepulanggan saya
dunk.......Lembaga ini dikenal dengan nama DIHR klo teman ingin tahu lebih
lanjut bisa dibuka pada link web ini www.humanrights.dk.
Lembaga ini mempunyai misi yang hampir sama dengan lembaga HAM nasional di
negara-negara lainnya. Khsusunya yang berkaitan dengan promotion/kampanye
mengenai pentingnya perlindungan dan penghormatan HAM baik pada level nasional
dan level internasional, yang kemdian ditransformasikan ke dalam 2 fungsi utama
lembaga ini. salah satu sub Fungsinya adalah bagian pendidikan yang berada di
bawah divisi nasional program. Nah pada
saat itu, bagian yang mengadakan acara pelatihan tersebut diadakan oleh bagian
pendidikan. Yah kerena namanya juga fungsi pendidikan tentu saja tidak akan
terlepas dari kegiatan-kegiatan memberikan pelatihan-pelatihan. pada saat itu
program pelatihan yang ditawarkan cukup menarik yakni mengenai Pendidikan HAM
dan UPR. Pelatihan
ini diselenggarakan di pusat pendidikan DIHR Copenhagen. Pelatihan ini
dimulai dari tanggal 19 november sampai
tanggal 30 november 2013. Program pelatihan dibagi kedalam dua sesi.
Sesi pertama…… Pembelajaran mengenai materi pendidikan HAM.
Subtansi yang diperoleh
dari materi pendidikan ham ini, lebih kepada bagaiamana kita bisa memahami
mengenai bentuk/metode untuk mengembangkan pendidikan HAM yang nanti dapat
diterapkan di masing masing negara peserta. Sasaran yang hendak dicapai adalah
Kita dilatih untuk dapat menyusun projek pendidikan HAM dengan melibatkan semua
stake holder yang ada. Untuk
mendalami pemahaman peserta mengenai pendidikan HAM ini maka masing-masing
peserta diberi tugas untuk membuat proyek Dream
Course yang ingin kita angkat saat kita telah sampai di tanah air. Pada kesempatan ini saya coba mengangkat tema mengenai Perlindungan tanah
ulayat masyarakat adat. Tema ini saya angkat karena Komnas HAM cukup banyak
menerima pengaduan mengenai konflik lahan tanah ulayat masyaraka hukum adat.
Dan saya kira isu ini cukup relevan terhadap kondisi di negara kita. Saya juga diberikan
kesempatan untuk mempresentasikan dream
course saya tersebut.
Selain kami
berkesampatan mengikuti training di dalam kelas. Kami juga diajak untuk
mengunjungi ke beberapa lembaga Ngo yang bermitra dengan DIHR, salah satunya
LSM yang bergerak dibidang pemberdayaan dan perlindungan masyarakat disabilitas
yaitu ........ .Setelah saya mendapat banyak informasi dari lembaga ini, maka
sedikit banyak telah membuka wawasan saya betapa tingginya penghormatan dan
penghargaan masayarakat di negara tersebut terhadap masyarakat disabilitas.
Terbukti dengan cukup banyaknya kegiatan dan peran aktif masayarakat disabiltas
di negara tersebut untuk turut mendukung pembangunan baik di bidang ekonomi,
pilitik, sosial dan budaya. Saya rasa apa yang telah dilakukan oleh Ngo ini
juga layak untuk dapat kita tiru dan kita terapkan di negara kita. Melalui
pembangunan politik will dari pemengang kebijakan tertinggi di negara ini yakni
presiden dan DPR. Untuk bersama-sama ikut memberdayakan pontensi-potensi yang
dimiliki oleh kelompok masayarakat disabilitas. Karena memang sampai saat ini
mereka sering menjadi kelompok masyarakat terpinggirkan, sehingga membentuk
rasa tidak percaya diri dikalangan mereka sendiri.
Mrs dorthe sedang
mempresentasikan mengenai apa itu DPO, tugas dan fungsinya…dan pengalam
kegiatan-kegitan yang telah dilakukan.
Lanjuuutttt
ke sesi berikutnya ... berbagi ilmu dan diskusi mengenai UPR
Sebelum mengikuti
pelatihan ini, sedikit banyak saya mengetahui mengenai apa itu UPR tapi saya
tidak begitu paham mengenai seluk beluk meknisme hukum UPR dan bagaimana teknis
penyusunan UPR pada level nasional. Dan kekuatannya dalam forum
internasional. sesi kedua ini dilaksanakan dari tanggal 26 desember sampai 30
november 2013. adapun subtansi ilmu yang saya dapatkan adalah bawah UPR
tersebut merupakan mekanisme nasional dalam bentuk pelaporan mengenai kondisi
ham terkini dari suatu negara, yang kemudian pelaporan tersebut akan diberikan
penilaian oleh negara-negara peserta lainnya. Laporan UPR mengacu pada isu-isu
yang cukup penting/menonjol dan penyelesaiannya relatif tidak berjalan efektif
di suatu negara.Kemudian mengenai perana
Komnas HAM dalam penyusunan UPR. Komnas
HAM memilik peranan yang cukup strategis dalam penyusunan UPR yaitu sebagai
pihak yang menjembatani proses penyusunan UPR, dengan melibatkan pihak
pemerintah, Ngo dan masyarakat. Banyak ilmu yang saya peroleh dari kegiatan
pelatihan sesi kedua ini. Saya juga berkesempatan untuk berperan serta dalam
pelatihan penyusunan UPR, sebagai bentuk pelaksanaan tugas kelompok yang
diberikan oleh insturktur, kemudian kami mempresentasikan dan
mendiskusikusikannya dengan kelompok lainnya.
Sesi
penutupan pelatihan...
Kelagaan batin saya...
pada saat ceremony closing, adalah dengan mengatakan akhirnyyaaa...alhamduulilah
saya dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik dan tetap dalam kondisi badan
yang sehat, itulah yang terpenting. Karena memang rangkaian kegiatan pelatihan
ini cukup melelahkan als full time, ditambah saya harus sedikit bertarung
dengan cuaca yang cukup dingin.maklum saya sebelumnya memang tidak pernah ke
negara-negara yang punya suhu dingin sebelumnya..yah memang ndeso.
Ada kesan tersendiri
yang juga saya rasakan saat terakhir kali akan bertemu dengan teman-teman baru
yang berasal dari berbagai negara, dan pengalaman-pengalaman baru yang saya
dapatkan selama saya berinteraksi dengan mereka. Sedikit banyak saya dapat
mengetahui mengenai budaya mereka, cara dan kebisaan mereka, makan-makanan yang
mereka sukai dan tentutan keluarnga mereka disana. Suewwwerrr saya sangat
senang sekali bisa bertemu dengan mereka. Mereka cukup hangat walaupun mereka
punya gaya sendiri-sendiri saya juga tidak lupa mengambil foto bersama mereka,
pada saat acara penutupan pelatihan.
Besar harapan saya.
Bahwa setiap pelajaran yang telah saya dapatkan selama disana dapat menjadi tambahan
wawasan/Upgrade ilmu..ammmin, termasuk pengalaman-pengalaman lainnya yang saya
dapatkan. (rda)
The end
Tidak ada komentar:
Posting Komentar